Pemboran merupakan salah satu cara terbaik untuk menentukan fasies bawah permukaan. Pemboran sangat umum bertujuan antara lain:
1. untuk mengetahui formasi litologi
2. untuk menyelesaikan permasalahan struktur geologi
3. untuk sampling batuan
4. untuk menemukan air dan mineral-mineral (batubara, sulfida, dll.)
5. untuk mengetahui aspek geoteknik untuk bermacam-macam kebutuhan sipil.
Aktifitas pemboran ditangani dan dimonitor oleh operation geologist dan operator pemboran yang berpengalaman.
Operations geologist akan memandu jalannya pemboran dan mengawasi litologi dan batubara.
Operator pemboran yang berpengalaman memiliki peran dalam mengoperasikan unit pemboran, estimasi batubara berdasarkan pemboran dan berhati-hati pada litologi yang berpotensi membahayakan selama pemboran berlangsung.
Unit | Mesin Pemboran | Kapasitas kedalaman |
Inklinasi |
Ukuran lubang |
Tipe mobilisasi |
Drilling Type | |||
DM-01 | Mustang 9-F4 | ± 300 m | -5° ~ 120° | NQ HQ |
Tipe Crawler | Open hole drilling Touch coring Full coring Standard Penetration Test Drain Hole (Horizontal) drilling Ground Water Level drilling |
|||
DM-02 | |||||||||
DM-03 | Jacro 200 | ± 180 m | 0° ~ 90° | Tipe Skid | |||||
DM-04 | Traz V 600 | ± 700 m | 0° ~ 90° | Tipe Crawler |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Pemboran lubang terbuka (open hole drilling) dilakukan dengan beberapa teknik pemboran juga dengan sirkulasi fluida pemboran (air atau lumpur pemboran) untuk memperoleh sampel keratan pemboran (cutting) setiap interval pemborannya. Setiap 1m pemboran, sampel cutting yang representatif harus diambil oleh kru pemboran dan disusun pada core box.
Oleh sebab itu setiap pemboran lubang terbuka harus dilakukan logging geofisika. Logging geofisika ini bertujuan untuk konfirmasi kedalaman dan ketebalan dari interval litologi yang signifikan. Kedalaman seam harus disesuaikan & direkonsiliasi menggunakan hasil logging geofisika dan data kedalaman keratan pemboran.
![]() |
Pemboran into (Coring) bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif untuk keperluan geoteknik, mengetahui kualitas batubara dan pengujian lainnya untuk menyediakan informasi yang baik dan mencukupi dari suatu lubang pemboran.
Pemboran inti dapat dilakukan dalam 2 (dua) metode, yaitu full coring & touch coring. Pemboran full coring adalah salah satu metode pemboran yang mengambil seluruh inti bor dari permukaan hingga kedalam target bor sedangkan pemboran touch coring merupakan metode pemboran yang mengkombinasikan metode pemboran lubang terbuka dan pemboran inti dalam satu lubang pemboran. Metode touch coring berguna untuk mendapatkan target sampel batubara atau litologi tertentu yang sudah ditentukan kedalamannya.
Biasanya, pemboran geoteknik menggunakan metode pemboran full coring. Selanjutnya, sampel geoteknik (berupa sampel inti bor) harus segera ditangani di lokasi pemboran.
Sampel geoteknik harus secepat mungkin dikirim ke laboratorium dan sebisa mungkin dalam keadaan yang sama dengan kondisi pada saat sampel inti bor tersebut pertama dikeluarkan dari core barrel pada saat pemboran. Pastikan bahwa sampel geoteknik telah terbungkus dengan plastik wrap dengan aman untuk menjaga dan menghindari benturan selama proses pembawaan ke laboratorium (CoalLog, 2015).
![]() |
![]() |
Tes penetrasi standar (Standard Penetration Test) merupakan metode pengujian in situ yang dilakukan bersamaan dengan pemboran yang bertujuan untuk menentukan aspek geoteknik seperti ketahanan dinamis tanah atau untuk mengambil contoh sampel terganggu (disturbed sample) dalam suatu metode penetrasi.
SPT biasanya dilakukan bersama-sama dengan pemboran inti (coring) dan selalu dimonitor oleh Asisten Drilling & Survey dari MINTEC untuk mengukur dan mengkalkulasi kemajuan dan berlangsungnya tes penetrasi standar serta bertangung jawab terhadap sampel SPT tersebut, meliputi membungkus sampel dengan plastik wrap dan mengirim nya sesegera mungkin ke laboratorium.
![]() |
Test level muka air tanah (Ground water level test) merupakan pengukuran muka air tanah pada lubang bor. Pengukuran level muka air tanah ini dilakukan untuk menentukan permukaan air tanah “bebas”. Jika dilakukan secara periodik, pengukuran level muka air tanah ini dapat menggambarkan arah dari pergerakan air bawah tanah serta gradien.
Level muka air tanah statis menggambarkan kondisi pada akuifer sekitarnya. Hal ini dapat diintegrasikan untuk memahami hubungan diantara lubang bor satu ke lubang bor lainnya dan mengetahui arah aliran dalam area proyek. Pengukuran dari waktu ke waktu dapat memberikan hasil yang lebih representatif dari kondisi akuifer.
MINTEC menggunakan Submerged pump (Groundfos pump, Type : SQ 3-105) untuk mengeluarkan sisa air / fluida pemboran sebelum dilakukan pengukuran muka air tanah. Indikator muka air tanah elektronik (Solinst water level meter, Model : 101) merekam level muka air tanah dengan akurat. Jenis instrumen ini terdiri dari kumparan kabel dual konduktor dan probe yang dipasang pada ujung indikator.
![]() |
![]() |
Standar Operasional Prosedur SOP/MIN/DR/003. Persiapan lokasi Standard STD/MIN/DR/001. Lokasi pemboran |
Instruksi Kerja WI/MIN/DR/004. Persiapan lokasi |
Dokumen Eksternal SNI 4153:2008. Langkah pengujian penetrasi dengan SPT |